Cintakuh berawal dari halte
Di sebuah kota yang sangat padat
ini yang banyak polusi
saya
bernama Albert Mertu atau jugabisa di
panggil Albert
saya
seoarang mahasiswi di sebuah perguruan tingih yang ada di Bandung
mungkin saya
orang yang biasa saja namun saya sangat senang sakali berprofesi sebagai mata
mata atau pengawal “bodyguard”
jika ada
sebuah tawaran untuk memakai jasa saya sebagai pengawal atau mata mata saya
akan menyutujuinya.
pagi ini pagi yang cerah yang di sambut oleh mentari pagi yang
bersinar terang
dan
menyambut diriku yang terbangun dari ranjangku yang penuh debu ,.
Ak beranjak
dari kamar ku yang kotor itu untuk mandi
agar tidak telad untuk pergi ke unervesitas saya dengan montor butut saya
Hari berlalu dengan cepat namun
ketika tepatnya kamis sore saya pulang dari unervesitas
Hujan turun
dengan derasnya saya tidak menggunakan montor buntut saya saya menunggu sebuah
bus.
Udara sangat
dingin namun saya memakai jaket kulit berwarna coklat , saya melihat wanita
yang juga menunggu bus muka dia sangat
khawatir mungkin karna dua laki laki di sebelahnya
Sayapun
mengambil jaket saya dan mendekati wanita itu dan dua laki laki itu pun pergi
Saya memberikan jaked ku kepada dia dia pun pergi membawa jaked
ku dan masuk di bus setia abadi .
Hujan pun semakin deras saya memutuskan pulang berjalan kaki
namun sebelum pulang aku melihat anting anting dari wanita tersebut saya
mengambilnya dan pulang sesampainya di rumah saya berpikir dalam hatiku”mungkin
jika kita memang jodoh kita akan di temukan kembali.., “
DUA TAHUN KEMUDIAN
Tepatnya
di hari Jumat pagi
Telfon berdering
dari ponsel selluler ku sebuah sms masuk menawarkan sebuah pekerjaan untuk
menjadi pengawal dari putri dari anak
perusaahaan terbesar di Indonesia saya
pun bergegas mengangkat koper yang sudah berisi peralatan saya, saya pun
langsung pergi ke stasion untuk pergi di Jakarta untuk melayani clian
Sampai di Jakarta saya di jemput
sebuah mobil hitam hummer saya di antar
di perumahan elit yang ada di jakata memasuki pondok indah di sana saya memasuki rumah besar dan hanya
ada tiga orang yang ada di sana .
Saya di sana di perkenalkan
anggota yang ada di sana
Pembantu nya
sangat ramah sekali dia bernama bu mirnah dan pak deden namun majikan /(anak dari clian) dia sangat
cuek dia biasa di panggil Firda mungkin dia cuek namun di dalam hatinya sangat
baik yaa dia orang yang saya kawal mungkin karna orang tua sibuk dengan
pekerjaanya saya pun di panggil untuk mengawasi firda dari aktivitas aktivitas sekolahnya dan orang
tua firda bekerja di paris karna mengurusi bisnis keluarga
Hari hari berlalu saya selalu
mengikuti gerak gerik firda tapi sore ini ia merasa tidak suka karna saya
mengikutinya “hei loe jangan jadi bodyguard gua gua dah besar udah bias diri
sendiri” kata firda dengan tegas dan menggertak
“gua sebenarnya juga gx mau
ngawasin bocah kayak loe tapi bokap sama nyokap loe nyuruh gua jaga loe dan itu
sudah ada di kerja kontrak gua” kataku dengan agak keras dan menggertak
“Ya loe kan mau uang kan ?! nie
gua kasih cek kosong buat loe agar gax ganggu gua lagi gua dah nek liat muke
loe “ kata firda dengan sok dan berani
“gua udah di kontrak sama bokap loe udah tertera brapa lama gua jdi pengawal loe, oya satu lagu gua gax suka di suap gua juga punya harga diri “ kataku dengan bijaksana sambil melihat muka firda yang mulai diam
“gua udah di kontrak sama bokap loe udah tertera brapa lama gua jdi pengawal loe, oya satu lagu gua gax suka di suap gua juga punya harga diri “ kataku dengan bijaksana sambil melihat muka firda yang mulai diam
“terserah loe mau bilang apalah
gua mau ke atas nek liat muka loe” kata firda menaiki anak tangga dengan pelan
dan melihat bola mata ku
dengan tajam
Suasana rumah sangat hening karna pertikaian sore tadi dan firda pun
tidak keluar dari kamarnya sejak pertikaian tadi . mungkin saya agak galak
kepada firda saya pun keatas di kamar firda yang paling ujung dan meminta maaf
kepada dia “daa aku minta maaf karana kejadian sore tadi sekarang kamu makan
yaa..” kataku dengan lembut penuh harapan agar firda makan
“hemmmmn” jawab firda dengan rasa yang iba
“hemmmmn” jawab firda dengan rasa yang iba
“firda ayo makan makanan
favotitmu nie” ujar diriku dengan semangat dan penuh harapan
Beberapa
menit kemudia firda keluar dari kamarnya ia pun makan di ruang makan dengan
lahapnya mungkin tadi siang firda tidak makan di sekolahan
Keesokan harinya saya seperti biasa mengantar firda dari sekolahnya sebelum
sekolah firda berbicara dengan saya “hay loe loe kalo mau ngantar aku loe harus
berpakaian rapi “ kata firda menggertak
Emang saya selama ini tidak
memandang penampilan ku saya hanya simple
Rambut
gondrong dan memakai jaked kulit saya “ iya ntar gua potong “ sahut diriku
Dulu dua
tahun lalu saya sangat rapi dan sangat sopan sekali
Sepulang sekolah saya di aja
firda untuk memotong rambutku dan mengganti penampilanku dengan gaya yang
sekarang . sesudah potong saya pun di ajak firda untuk mengganti penampilanku
yang sangat simple di ganti dengan memakai kemeja jens dan memakai sepatu
Hari berlalu kontrak saya
bersama orang tua firda mulai habis tinggal 2 bulang lagi kontrak saya sudah
habis pulang sekolah saya pun tidur nyenyak di sofa depan saya melihat firda
asik bermain di atas bertelefone dengan temanya, saya pun tertidur di sofa
Mungkin saya lupa mengunci kamarku yang berantakan itu saya pun
tergugah mengunci kamarku sebelum mengunci saya heran karna jaked kulit ku yang
sudah lama saya tidak memakai bergeser dan anting anting yang saya temukan sewaktu dua
tahun lalu itu jatuh di bawah lorong mungkin karna ulah tikus atau apa saya
menghirakaunya saya pun kembali melanjutkan tidurku
Keesokan harinya firda menanyai
tentang anting anting itu saya pun mengingat kejadian 2 tahun lalu “eeh loe punya
anting anting cewek kayak gtu loe punya cewek yaa” kata firda mengeledek
“iya emang
kenapa loe cemburu hahhaa” kata ku sambil meledek
“udah ahh
ayo berangkat udah telad aku “ kata firda mengalihkan pembicaraan
Akhir akhir ini firda sangat
baik denganku firda seperti perempuan yang dulu ada di halte dia sangat ramah
sekali seseswaktu dia menyuruhku makan
Hari berlalu dan masa kontrakku
tinggal dua minggu
Aku pun
mulai meringkasi barang barang miliku firda pun menolongku untuk membereskanya,
dia semakin ramah kepadaku “bert kamu pulang kapan ?!..” kata firda dengan
cemas
“dua minggu
lagi fir emang kenapa” jawabku dengan nada datar
“gak papa
oya kamu dulu pernah menemui seorang wanita duduk di halte sekitar dua tahun
lalu ?”
Kata firda
yang mulai cerewet
“hmmmm… mna mungkin endak lah ” jawabku dengan rasa cemas dan mengelak
“hmmmm… mna mungkin endak lah ” jawabku dengan rasa cemas dan mengelak
“oya sudah berd aku
membantu bi mirna dlu ya” kata firda
memasuki dapur.
Dalam benakku aku berfikir mungkin tuhan
mempersatukan kita lagi walaupun aku tidak mau kau tahu diriku yang sebenarnya
aku seorang bodyguard aku tidak boleh mempublikasikan informasiku mungkin jika
waktu sudah tepat aku akan bilang kepada firda tentang diriku yang sebenarnya
semakin berat aku meninggalkan rumah ini
Hari hari berlalu kontraku
bersama orangtua firda tinggal 3 hari
Minggu pagi
telefone bordering dengan kerasnya aku mengangkat telfon ternyata dari ayah
firda dia ingin berbicara kepada firda saya pun memanggil firda untuk
mengangkat telephone sepertinya ayah
firda berbicara serius dengan firda hamper tigapuluh menit firda bertelefone
dengan ayahnya setelah usai ia berbicara
denganku
“hey gua mau ke paris gua mau lanjutin study
gua di sana heemmmm kata ayah kontrak loe mau habis kan hemmm loe bisa berhenti
sekarang juga gax papa “ kata firda dengan sombong dan agak menangis cengeng
“iya gx gua
mau berhenti gua mau nepatin kontrak
hehehee” kata ku dengan berjalan ke arah kamar
“Yaa
terserah deh” kata firda kembali di sofa depan
Sore senin firda pergi ke paris
tanpa meninggalkanku apa apa mungkin bukanlah firda orang yang di halte
tersebut saya pun tidak memberi salam kebada firda apa pun hanya salaman saja
Saat itu
saya masih di rumah farida browser di internet tentang firda melihat profil
lengkapnya di akun jejaring sosial miliknya saat aku melihat dindingnya aku
melihat salah satu temanya di jejaring sosial akan membunuh firda saat itu pun
aku panik malam tersebut ponselku berdering
no tidak di ketahui saya pun mengangkat percakapan hamper lima puluh
menit percakapan tersebut tentang firda
firda akan di bunuh saat di paris
Aku pun tidak berpikir panjang aku pun memesan tiket pesawat untuk
pergi ke paris menemui firda saat itu aku mengetahui informasi keberadaan firda sesampainya di paris aku pun langsung
mencari firda saat itu aku sudah menemukan keberadaan firda aku pun langsung
memencet bel yang ada di pintu pintu terbuka aku pun melihat firda aku pun
menjelaskan satu persatu apa yang akan terjadi farida pun mengerti aku pun
mengajak farida pergi dari tempat ini
“hey far kita pergi jauh cepat dari tempat ini ada orang yang ingin
membunuhmu” kataku
“apa ?!! “
kata firda lancang
“iya ayo
pergi dari tempat ini “ kataku dengan keras
Farida pun
patuh menurutiku aku pun berlali dari tempat ini untuk pergi ke stasion
terdekat di tempat itu namun ada 7 grombolan laki laki membuntutiku aku tahu
apa yang mereka incar aku menyuruh firda untuk selalu di dekatku .meraka pun
sudah siap menembakan peluru kea rah firda
“ firda ayo lari “ kataku dengan terengah engah
“ firda ayo lari “ kataku dengan terengah engah
“firda awas
di belangmu . kita bersembunyi di sini aja dulu yha” kataku sambil membersihkan
kringat
“berd aku
mau bertanya “ kata firda dengan tersenyum
“iya apa “ kataku dengan nada datar
“iya apa “ kataku dengan nada datar
“kamu yang
dulu di halte dua tahun lalu yang memberikan ku jaked itu kan jujur saja” kata
firda dengan senyum
“gx ada
waktu ayo kita lari lagi “ kataku dengan mengalihkan pembicaran
“berd jawab
pertanyaanku” kata firda sambil menatap mataku
“iya aku
orangnya sudah jangan bahas itu “ kataku dengan berlari
“berd aku sayang kamu dari dulu sejak pertama kita bertemu jangan tinggalin aku “ kata firda sambil memegang tanganku
“iya far aku juga sayang kamu udah gx ada waktu lagy kita lari sekarang “ kataku dengan memegang erat tangan firda
“berd aku sayang kamu dari dulu sejak pertama kita bertemu jangan tinggalin aku “ kata firda sambil memegang tanganku
“iya far aku juga sayang kamu udah gx ada waktu lagy kita lari sekarang “ kataku dengan memegang erat tangan firda
“berd awaaass !!” kata firda menuding pistol yang
sudah menembakan peluru kea rah firda
Aku pun berlari menghampiri firda
agar tidak terjadi apa apa saat peluru mulai dekat dengan firda aku meloncat
kea rah peluru tersebut “firrrddaa” kataku dengan sakit menahan peluru yang menusuk rusuk ku .firda pun tercengah melihat
diriku yang berlumuran darah begitu banyak “berd aku sayang kamu jangan
tinggalin aku tolongkuat laah aku tidak mau kamu mati” kata firda meneteskan
airmata “iya aku juga sayang kamu namun aku sudah tidak tahan lagi “ kataku
dengan merintih kesakitan
“berrddd
kamu harus kuaat “ kata firda dengan menangis
“maaf far
aku tidak kuat lagi aku sayang kamu maaaaa’aaf” kataku tergeletak lemah
“berrrd
berddd berddd bangun !!!!!!!” kata firda dengan cemas
“jangan kau lupakan diriku ya fir aku sayang kamu “ kata tergeletak lemah
“berrddddddddd berddddddddd !!!!” kata firda dengan cemas
“jangan kau lupakan diriku ya fir aku sayang kamu “ kata tergeletak lemah
“berrddddddddd berddddddddd !!!!” kata firda dengan cemas
Albert pun meninggal karna
tertusuk peluru dan pemakaman pun berjalan dengan hikamat setiap minggu firda
datang ke pemakan albert tiga tahun kemudian firda sudah bisa menerima keadanya
ia pun mencari pasangan yang disukainya namun ia tidak pernah lupa tentang
albert
Selesai
Karya : Dhamar
adi wibowo
maaf bila ada yang salah dan ada kesamaan pada kehidupan anda :D
Ceritanya bagus banget,buat cerita lagi ya..
BalasHapus